Text
Passager
Inggris di abad pertengahan. Seorang anak laki-laki berusia delapan tahun dibuang ke hutan. Satu tahun berlalu. Satu tahun yang penuh cobaan dan kelaparan, satu tahun yang diisi dengan tidur di atas pohon, berburu makanan, dikejar-kejar gerombolan anjing liarsatu tahun tidak ingat apa pun. Sampai pada suatu hari, seorang penjinak elang menangkap dan menjinakkan anak itu, seperti menjinakkan passager, burung liar yang ditangkap dan dilatih. Dia mengajarkan kembali segala sesuatu yang telah dilupakan anak itu, dan pada suatu malam, menemukan nama anak itu yang sesungguhnya, serta kemampuan sihir yang akan menjadi miliknya ketika dia beranjak dewasa.Dalam trilogi yang lugas ini, Jane Yolen mengungkapkan asal-usul penyihir terhebat sepanjang masa, dengan menggambarkan Merlin yang lebih manusiawi sekaligus lebih magis dari yang pernah kita dengar sebelumnya. Dia menahan lapar malam itu.Ini bukan yang pertama kalinya.Anak itu sangat kurus. Tulang lututnya menonjol. Sikunya runcing seperti kepala anak panah, dan tubuhnya yang cokelat terbakar matahari penuh bekas luka gores. Rambutnya yang lurus dan berwarna gelap tergerai di wajahnya, dan sering menutupi matanya yang sehijau hutan dengan semburat keemasan, bagaikan sinar matahari yang menerawang.Dia bisa tertawa saat melihat tingkah binatang-binatang muda yang konyol, tetapi dia tidak bisa berkelakar. Dia mampu menirukan kicauan burung, tetapi dia tidak bisa bernyanyi. Dia menyukai air hujan yang menetes di rambutnya dan membasahi pipinya, tetapi dia tidak menangis. Binatang tidak menangis.Dia berusia delapan tahun dan seorang diri.
RB2116 | 813 TRI p | 9-12 (Lantai 1) | Available |
No other version available