Text
Seri Alice-Miranda #3: Takes the Lead
Deskripsi:
Madeline memegangi senter di bawah dagunya. “Penyihir ini, mungkin wanita tertinggi yang pernah kaulihat. Dia punya tangan besar seperti pria dewasa dan dia mengenakan pakaian hitam yang sama setiap hari. Giginya, yang tidak banyak, sudah busuk dan miring. Tapi yang terburuk adalah wajahnya ...” bisik Madeline.
“Wajahnya ...”
Pada saat bersamaan, sebatang dahan menggores jendela di luar dan seisi kamar itu dipenuhi pekikan yang berlanjut selama paling tidak semenit.
Semester baru di Akademi Winchesterfield-Downsfordvale akhirnya datang juga. Alice-Miranda pun kembali ke sekolah. Malam pertama Alice-Miranda dan teman-temannya di Asrama diisi dengan pertemuan rahasia.
Mereka berbagi kisah, baik tentang liburan maupun tentang hal-hal lucu di semester sebelumnya. Di tengah serunya bercerita, tiba-tiba Madeline menceritakan tentang penyihir yang konon sudah lama tinggal dekat sekolah mereka.
Percaya atau tidak, tanpa sengaja Alice-Miranda bertemu dengan si penyihir di sebuah rumah tua. Dan bukan Alice-Miranda namanya kalau tidak bisa berteman dengan si penyihir. Bahkan Alice-Miranda meminta si penyihir untuk ikut tampil dalam sebuah drama sekolah.
Seru bukan?
RB07023 | 813 HAR a | My Library (lantai 1) | Available |
No other version available