Text
Seribu Kunang-kunang di Manhattan
INILAH New York, dan Umar Kyam bercerita dari dalamnya. New York adalah satu raksasa pemakan manusia. Raksasa ini entah karena kena penyakit apa, tidak pernah merasa kenyang biar dia sudah makan berapa ribu manusia. Karena itu mulutnya terus saja menganga tidak sempat menutup. Segala manusia, putih hitam, kuning, coklat, besar, kecil, ditelannya tanpa pilih-pilih lagi”. Umar Kayan mengutip perubahan itu dalam cerita Istriku, Madame Schlitz, dan Sang Raksasa, cerita kedua dan yang terpanjang dalam kumpulan ini. Secara tipikal, dia tidak menyatakan adakah dia setuju atau tidak dengan karikatur tentang New York tersebut. Namun 6 buah cerita pendek yang ditulisnya selama ia hidup di kota itu semuanya dengan latar Manhatan (sebuah “belantara”, katanya) menampilkan kota jutaan itu sebagai dunia yang menarik, tapi murung. “Aku melihat ke luar jendela. Ribuan pencakar langit kelihatan seperti gunduk-gunduk bukit yang hitam, kaku dan garang.”
9794444286 | 813 UMA s | My Library (lantai 2) | Available |
No other version available